Mar 9, 2010

Barang yang Berguna

Salam.. ^,^ Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk meng'update' blog ni...
Hari ni mungkin tak banyak, sikit saja, tapi mungkin juga bawa makna untuk kita... Sebuah surah yang tersangat simple, mudah dihafal, mudah difahami tapi isinya sangat mendalam...Iaitu, surah Al-Maa'un, maksudnya barang-barang yang berguna... ^,^

Surah yang terdiri dari tujuh ayat (pendek jak), dalam golongan surah Makkiyah, surah ni turun sesudah turunnya surah At-Takkatsur... Secara umumnya, surah Al-Maa'un membincangkan sifat-sifat atau perbuatan kita iaitu, manusia yang mendustakan agama... Dan balasan terhadap perbuatan-perbuatan tersebut...

Ayat Pertama: 
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّين
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 

Mar 6, 2010

Hold My Hand


I hear the flower’s kinda crying loud
The breeze’s sound in sad
Oh no
Tell me when did we become,
So cold and empty inside
Lost a way long time ago
Did we really turn out blind
We don’t see that we keep hurting each other no
All we do is just fight

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought

Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Children seem like they’ve lost their smile
On the new blooded playgrounds
Oh no
How could we ignore , heartbreaking crying sounds
And we’re still going on
Like nobody really cares
And we just stopped feeling all the pain because
Like it’s a daily basic affair

Now we share the same bright sun,
The same round moon
Why don’t we share the same love
Tell me why not
Life is shorter than most have thought

Hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what we have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

No matter how far I might be
I’m always gonne be your neighbor
There’s only one small planet where to be
So I’m always gonna be your neighbor
We cannot hide, we can’t deny
That we’re always gonna be neighbors
You’re neighbor, my neighbor
We’re neighbors

So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind

So hold my hand
There are many ways to do it right
Hold my hand
Turn around and see what have left behind
Hold my hand my friend
We can save the good spirit of me and you
For another chance
And let’s pray for a beautiful world
A beautiful world I share with you

Artist: Maher Zain
Album: Thank You Allah
Lyrics: Bilal Hajji
Melody: Maher Zain
Arrangement: Maher Zain

Mar 4, 2010

Halaqah Eri


Entahlah…menulis artikel gandingan bersama komik yang satu ini amat merunsingkan. Bimbang salah dan silap menyampai kata, jadi tersalah makna. Idea melukis komik ini saya dapat dari aktiviti yang macam ini jugalah. Secara jujurnya, ada masa saya terguris dengan kata dan amali naqib saya dahulu. Namun mari kita buangkan skeptik lama… Agama untuk orang masjid sahaja. Sedang lidah lagi tergigit, inikan pula manusia. Maka kita menerima seadanya, percaya sangat tidak, ragu-ragu pun tidak.

Kebiasaan orang yang masuk aktiviti ini, sebab mahukan pengetahuan dan tertarik kepada peribadi fasilitator (Ya Allah, susahnya menyebut). Naqib…err, maksud saya fasilitator ini perlu bijak menyerlahkan potensi anak buah mereka. Dan tidak menjadikan usrah itu sebagai medan kejaguhan naqib semata. Macam merendahkan intelek anak buah mereka. Jadi naqib macam pemimpin mikro, bukan bercakap sebagai orang pintar, bahkan bercakap menjadikan anak buahnya merasa sama pintar. Bolehkah macam itu?

Dan ini pernah menjadi kesilapan saya semasa menjadi naqib segera (bidan terjun) ketika usrah surah lazim Al-Quran, sewaktu induksi PSM (sebelum MSM lepas). Bercakap untuk menunjukkan kita tahu banyak, sedang halaqah adalah komunikasi dua hala.

Dalam hal ini, jika ada orang macam Kak Nisa sebagai naqib atau naqibah, potensi Eri menyerlah awal-awal lagi. Petah bercakap itu penting, namun akhlak juga perlu turut serta diteraskan iman dan takwa. Apa yang jelas semasa kita mengikuti usrah dan halaqah? 

Perempuan lebih semangat dalam gerak kerja begini. Kekuatan emosi barang kali. Maka pembaca akan faham kenapa Eri yang ditampilkan dalam ceritera komik yang ini? Jangan kata saya hentam keromo melukis, jadi masterpiece…(walaupun kadang-kala menjadi)

Mar 2, 2010

Eeee~ Kotornya…

Salam dan selamat malam… Konbanwa… Lepas sekian lamanya saya (errr bagi bah aku guna ‘aku’ mesra sikit ^,^) Ok, lepas sekian lamanya, baru aku jumpa ilham untuk meneruskan memberi suntikan BCG dalam blog yang baru lahir dan sentiasa kesunyian ni… Hmmm… Maafkan aku sebab selalu tinggalkan mu wahai blog Nur-Eman… ;p

Tiba-tiba, masa tengok budak-budak mewarna, aku terpandang stoking aku, warna biru. Aku tengok lama, tanpa disedari aku tiba-tiba tercakap “kotornya…” Mungkin kuat, budak tu dengar, lalu dia pandang stoking aku, dia kata, “Itu lah cikgu pakai lagik stoking yang terang macam ni...” hehehe…(-,-')...v kena sound sudah aku oleh budak kecil... hohoho...

Stoking  faveret aku tu, biru muda dan cantik jak pattern dia. Biasalah, perempuan ni bila berpakaian, kalau boleh semuanya sama warnanya..\0/ hohohoho… Ops! Jauh plak melencong…
 Ok! Lepas budak tu cakap, aku senyum jak. Lalu aku diberikan oleh Allah rezeki, rezeki idea untuk dikongsikan bersama… Orang selalu cakap, SHARING is CARING

Stoking biru aku tu sangat suci warnanya aku tengok, muda dan cerah jak… First time aku pakai itu rasa best jak, sebab nampak bersih, sayangnya, kebersihan dia tidak kekal, lepas aku keluar dari kampus /kampung, stoking kotor. Sebab itulah, sehari saja aku boleh pakai, lepas pakai sehari, aku kena basuh, sebab kotor… Hmmm~~ Penat jugak… Tapi macam tu lah juga kita punya hati


Sila check mana part yg kena repair/renovate.. ^,^

Sedar tidak sedar, sejak kita lahir, hati kita sangat putih dan suci (walaupun sebenarnya warna maroon ^,^) Hati kita dicorakkan seiring dengan cara kita membesar, keadaan sekeliling, didikan yang kita terima dari sekolah atau pun rumah… Semua faktor itu mempengaruhi corak hati kita.

Bohonglah, andai kata dalam tempoh kita membesar dari bayi sampai ke remaja/dewasa, kita tidak pernah buat salah. Erm… Siapa mengaku tidak pernah buat salah selama dia hidup ni? Aku ndak berani. T_T Sebab, memang fitrah kita, manusia yang lalai… Senang terleka, senang alpa dengan keindahan dan keseronokan di dunia. Semua tau yang Allah ciptakan kita dengan sifat lalai… (namun bukan lalai topik ku malam ni ;p)

Lalu, aku simpulkan, dalam hati kita sudah ada karat atau pun dalam bahasa yang lebih jelas, tidak sesuci dan seputih hati kita sewaktu kita baru lahir dari perut ibu kita… Wakarimasu ka? (Get it?)

Masalahnya sini, kita tahu hati kita tidak suci macam dulu, apa orang sabah cakap, “ndak suci sudah bah hati kita ni macam dulu-duuuuuuuulu…” Tapi sejauh mana usaha kita untuk membersihkan dan menghakis segala karat yang beRAJA dalam hati kita? Mungkin seminggu sekali, bagi siapa-siapa yang ikut usrah/halaqah/diskusi ilmiah… Mungkin dua minggi sekali? Ambal na ku tau, bahasa bajau yang bermaksud “aku pun tak tau.” Semua tu, biar kita tanya diri kita sendiri lepas tu jawab sendiri…

Dalam sehari tu, kita boleh buat macam-macam, bangun pagi, attend lecture, tutorial, class dan macam-macam lagik rutin harian kita… Mungkin dalam perjalanan tu, kita terlihat si dia yang kita minat, terus terubah niat nak belajar tu jadi lain, dalam kuliah pun balik-balik teringat! Mungkin masuk kuliah kita jumpa kawan, bergurau dan ketawa berlebihan, (T_T) (sangat terasa part ni)

Mungkin masa lecture kita lapar, ya la, kan dua jam tu… Minum air mana kenyang kan? Habis jak lecture terus pegi D’Pustaka atau D’Bayu atau Kafe Kampung E, beli nasi, makan… Tiba-tiba kenyang! Nasi dan lauk tak habis lagi, lalu datang si SYAITAN membisikkan, "buang je makanan tu", lalu kita TURUTKAN… Hmmm~~ membazir sudah, salah satu sifat SYAITAN! Astaghfirullah...

Itu lah baru 1/3 contoh, banyak lagik perkara yang kita buat yang mungkin menyebabkan kita lalai, berdosa dan membuat titik hitam di hati makin bertambah.

Soalnya, selalukah kita basuh hati kita bila satu titik hitam, dua titik hitam, atau lebih banyak titik hitam melekat/hinggap di hati kita?? Yang mana kita lebih jaga? Hati dan amalan yang menjadi pertimbangan kita di AKHIRAT atau stoking/tudung/baju yang kita pakai/peragakan di dunia ni??

Mana lebih penting? LIVER or OUR PHYSICAL?

Saya tak kata tak payah jaga kebersihan, dan saya tak kata juga kebersihan itu tak penting, PENTING~~ Sebab Allah sukakan kebersihan… ^,^ Adakah ke[struggle]an kita menjaga penampilan dan kebersihan sama TAHAP dengan ke[struggle]an kita menjaga hati kita???

Okay. Maafkan saya andai tersilap bahasa… Mungkin dalam usaha untuk menjadi mesra saya terlebih. Gomenasai~ And…Mulakan hari kita dengan bersyukur ke atas segala nikmat yang dikurniakan oleh Allah… Dan akhiri hari kita dengan meminta maaf dan memaafkan sesama kita serta lapangkan dada & muhasabah diri sebelum tidur… ^,^ Smile always…

Sudah kenal pasti?? Jadi apa lagik, kita mula operation...
setiap hari dan setiap detik... Agar hati kita tidak menghidapi penyakit yang kronik!